Pengaruh Televisi Terhadap Minat Baca Anak
Sunday, 12 April 2020
Pengaruh Televisi Terhadap Minat Baca Anak
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Pada masa sekarang ini ilmu
pengetahuan dan informasi sangat berkembang sekali. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan informasi tersebut sangat terasa sekali. Salah satu contoh
kecil dari pada teknologi adalah Radio, Televisi, Handpone, leptop dan masih
banyak lainya.
Pada masa lampau televisi
merupakan salah satu teknologi yang sangat populer dan menjadi primadona bagi
masyarakat, setelah bermunculan teknologi-teknologi baru (gadget) televisi
mulai tersisihkan. Akan tetapi sekarang televisi pun masih digemari oleh masyarakat,
terlebih masyarakat pedesaan yang belum begitu mengenal tentang teknologi.
Setelah adanya televisi, sedikit
demi sekitik radio mulai ditinggalkan oleh masyarakat, karena fungsi televisi
yang lebih menarik (bisa audio dan visual) di bangdingkan radio yang hanya bisa
mengdengarkan suara (audio) saja.
Model Televisi
Dahulu televisi hanya mempunyai
dua warna, yaitu hitam dan putih. Tapi seiring dengan berkembangnya teknologi
dan ilmu pengetahuan, televisi sedikit demi sedikit mulai ada perkembang, mulai
dari warna dan fungsinya.
Sekarang televisi pun bisa
digunakan untuk berselancar didunia maya. Salah satu pabrikan terkemuka yaitu
samsung meluncurkan televisi yang multi fungsi, televisis tersebut bisa
digunakan untuk menonton acara televisi dengan off-line maupun on-line, dan dia
bisa juga digunakan untuk browsing (mencari informasi di dunia maya), facebook,
twetter dan aplikasi sosial media lainnya.
Sisi Positif & Negatif Kebiasaan Menonton Televisi
Setiap hal pasti memiliki dua
sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Contohnya televisi, televisi memiliki
sisi positif dan negatif untuk anak-anak. Sisi positif yang dimaksud adalah
dengan menonton televisi anak-anak dapat meningkatkan wawasan mereka, sehingga
wawasan merekan pun menjadi luas. Selain meningkatkan wawasan anak, televisi
juga bisa memberikan gambaran tentang cita-cita yang akan di raih mereka pada
masa depan.
Sedangkan sisi negatifnya
adalah televisi dapat menjadikan mental anak menjadi kurang baik, menjadi anak
malas, susah untuk diperintah orang tua dan lain-lain. Pengaruh televisi
terhadap proses kegiatan bersosialisasi ada yang positif dan ada juga yang
negatif.
Selain itu sisi negatif dari pada
menonton televisi adalah muatan atau isi dari acara televisi tersebut. Banyak
tayangan yang disajikan tidak bermutu dan tidak bermakna, hanya sekedar berisikan
hiburan, kurang mendidik, bersifat hedonis dan konsumtif saja. Hal ini akan sangat
berpengaruh dan berdampak terhadap perilaku negatif anak.
Misalnya anak yang
menonton infotainment atau sinetron, meskipun durasi menontonnya hanya 30 menit
tetapi dampak negatif yang ditimbulkannya sangat begitu besar. Apalagi jika
anak tersbut menonton sinetron sampai berjam-jam, dan tanpa adanya pengawasan
dari orang tua.
Waktu yang terbuang di depan
televisi telah mengambil waktu jam aktivitas anak. Hal Ini berarti
kegiatan anak untuk belajar dan membaca sangat semakin berkurang. Bagaimana
mungkin membangkitkan minat baca anak bila mereka hanya statis di depan
televisi tanpa ada stimulasi yang mendukung minat membaca tersebut?
Apalagi televisi telah menjadi semboyan bagi sebagian besar anak, yaitu “TV is my life”. Sampai-sampai saat anak baru bangun dari tidurnya saja, aktifitas pertama yang dilakukannya adalah menonton televisi. Memang benar levtelevisi dapat memberikan informasi yang sangat banyak dan wawasan yang sangat luas bagi anak-anak, akan tetapi televisi juga memberikan efek malas untuk membaca.
Apalagi televisi telah menjadi semboyan bagi sebagian besar anak, yaitu “TV is my life”. Sampai-sampai saat anak baru bangun dari tidurnya saja, aktifitas pertama yang dilakukannya adalah menonton televisi. Memang benar levtelevisi dapat memberikan informasi yang sangat banyak dan wawasan yang sangat luas bagi anak-anak, akan tetapi televisi juga memberikan efek malas untuk membaca.
Minat Baca Anak terhadap Buku
Minat baca anak terhadap buku
akan semakin melemah, seiring dengan seringnya anak tersebut menonton televisi.
Terlebih jika mereka telah mendapatkan acara televisi yang sudah sesuai dan
cocok dengan apa yang mereka inginkan. Terkadang anak-anak akan susah sekali
untuk meninggalkan acara televisi yang sangat mereka sukai, walaupun hanya
sedetik pun mereka tidak mau melewatkan.
Acara televisi untuk anak-anak
biasanya tanyang pada waktu maghrib, waktu dimana biasanya anak-anak melakukan
kegiatan belajar, karena anak-anak akan tidur setelah habis isya’, karena lelah
habis bermain seharian. Pada waktu itu juga, orang tua sedang beristirahat dari
kelelahan bekerja seharian sekaligus menonton televisi untuk melihat berita.
Kebanyakan yang terjadi di
masyarakat, sebuah keluarga berkumpul dalam satu ruangan dan menonton televisi
secara bersama-sama, mulai yang tua sampai yang terkecil, dan terkdang jika
terdapat suatu kejadian yang lucu, mereka semua pun ketawa bersama-sama.
Alasan Anak Menonton Televisi
Adapun alasan anak-anak menonton televisi adalah: 1) Mengisi waktu
luang, 2) Melupakan kesulitan, 3) Santai, 4) Sekadar kebiasaan.
Solusi Menghilangkan Kebiasaan Menonton Televisi
Untuk mengalihkan perhatian anak
dari televisi sebaiknya orang tua memutuskan berlangganan TV
kabel. Bahkan ada pula orang tua yang bersifat ekstrim, yakni
sampai meniadakan televisi di rumah, karena sadar betul akan bahaya televisi
bagi anaknya. Lalu menggantinya dengan film DVD yang bagus, mendidik dan
pantas ditonton anak-anak, misalnya serial Dora dan Barney.
Sebaiknya sebelum film tersebut diberikan ke anak, orang tua harus menontonnya terlebih dahulu karena banyak film kartun yang diselipkan adegan orang dewasa yang tidak layak di tonton oleh anak-anak. memberikan aktivitas positif lainnya kepada anak.
Sebaiknya sebelum film tersebut diberikan ke anak, orang tua harus menontonnya terlebih dahulu karena banyak film kartun yang diselipkan adegan orang dewasa yang tidak layak di tonton oleh anak-anak. memberikan aktivitas positif lainnya kepada anak.
Namun sebelum itu direalisasikan,
alangkah baiknya untuk berdiskusi dan rencanakan terlebih dahulu dengan anak,
kegiatan apakah yang mereka ingin ikuti. Sekitar dua bulan di awal anak pasti
akan merasa sangat kaget dan tidak terbiasa karena seperti ada yang hilang dari
kebiasaannya.
Namun sesudah itu akan biasa saja. Susah ataupun mudahnya melepaskan anak dari ketergantungan televisi, tergantung dari orang tua. Kalau kita berpikir bahwa hal itu sulit untuk melepaskan anak dari jeratan televisi, maka anak itu pun akan menjadi sulit melepasnya. Tetapi sebaliknya, jika kita berpikir mudah untuk melepas anak dari ketergantungan televisi maka akan mudah pula bagi anak untuk melepas kebiasaannya dalam menonton televisi.
Namun sesudah itu akan biasa saja. Susah ataupun mudahnya melepaskan anak dari ketergantungan televisi, tergantung dari orang tua. Kalau kita berpikir bahwa hal itu sulit untuk melepaskan anak dari jeratan televisi, maka anak itu pun akan menjadi sulit melepasnya. Tetapi sebaliknya, jika kita berpikir mudah untuk melepas anak dari ketergantungan televisi maka akan mudah pula bagi anak untuk melepas kebiasaannya dalam menonton televisi.