Pentingkah Pendidikan Pemustaka(User Education) di Perpustakaan Umum?

Pentingkah Pendidikan Pemustaka(User Education) di Perpustakaan Umum?


"Tulisan ini bukanlah sebuah tulisan artikel ilmiah, melainkan hanya sebuah artikel argumen yang membahas sedikit apa yang Admin ketahui tentang kepustakawanan dan dunia perpustakaan."

Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat umum, perpustakaan adalah sebuah tempat untuk mencari sumber informasi. Perpustakaan sendiri mempunyai beberapa jenis dan salah satunya adalah perpustakaan umum, seperti tempat dimana Admin bekerja sekarang. Ya, Admin adalah salah satu staff layanan di Perpustakaan Daerah salah satu provinsi di Indonesia.


Pekerjaan di perpustakaan umum apa saja? Banyak sekali, contoh pekerjaan di bagian Layanan Sirkulasi. Admin harus melayani kegiatan sirkulasi peminjaman-pengembalian buku, perpanjang peminjaman buku, penelusuran atau pencarian buku di rak, perpanjang kartu keanggotaan perpustakaan, dan masih banyak lainnya.


Terkadang juga, Admin memberikan referensi buku yang sesuai dengan apa yang pemustaka cari (yang dibutuhkan). Nah, ini adalah salah satu hal yang sedikit rumit. Staff layanan sirkulasi tidaklah seperti seorang dukun atau indigo yang memiliki sebuah ilmu kebatinan yang  mana nantinya buku yang dicari oleh pemustaka benar-benar ”sesuai” dengan informasi yang dibutuhkan.


Pemustaka? ya, bahasa gampangnya adalah pengunjung perpustakaan. Biasanya pemustaka juga disebut user atau pengguna, bukan pengguna obat-obatan terlarang pastinya. Menurut Undang-undang No.43 Tahun 2007 bisa dicari sendiri definisi dari pemustaka secara lebih detil.


Kebutuhan akan informasi setiap pemustaka sangatlah berbeda-beda, terlebih di Perpustakaan Umum. Pemustaka di perpustakaan umum mulai dari 0 bulan sampai sekian ratus tahun. Dari siswa, mahasiswa, bapak ibu guru, dosen, ibu-ibu posyandu, komunitas arisan, bapak-bapak club sepakbola, juragan bakso, juragan mebel, sampai juga berbagai kalangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


Saking heterogen-nya pemustaka di perpustakaan umum, terkadang banyak kejadian yang ada saja. Sebagai seorang staff layanan, pastinya harus bisa untuk menahan emosi, tapi yang paling sulit adalah menahan ketawa atas kelucuan dan keunikan pemustaka yang selalu tak terduga.


Seorang pemustaka di perpustakaan umum biasanya dituntut untuk dapat mencari buku yang dibutuhkan secara mandiri. Lha terus kerjanya staff layanan sirkulasi apa? Kalau ada staffnya lantas kenapa pemustaka harus mencari buku sendiri, kan bisa minta tolong? nah, ini yang salah.


Sebenarnya pekerjaan staff layanan sirkulasi hanyalah membantu pemustaka dalam pencarian informasi. Bayangkan jika dalam satu hari pemustaka bisa sampai 500-1000 orang dengan staff layanan sirkulasi sekali sift 10 orang. Tidaklah mungkin kan one user one staff, dibutuhkan lagi berapa staff jika hal itu terjadi.


Oleh sebab itu, agar seorang pemustaka mampu melakukan pencarian informasi secara mandiri, perpustakan umum perlu mengadakan yang namanya "Pendidikan Pemustaka/pemakai(user education)". 


Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka(User Education)

Di dalam dunia perpustakaan, user education biasanya di artikan sebagai pendidikan pemustaka/pemakai, atau biasa disebut orientasi pemustaka. Akan tetapi, pada dasarnya sama saja, hanya penyebutannya saja yang berbeda.


Menurut ODLIS(Online Dictionary of Library and Information Science) Pendidikan pemustaka didefinisikan sebagai kegiatan yang mencangkup pembelajaran tentang bagaimana pemustaka memanfaatkan koleksi perpustakaan, layanan, dan fasilitas. Baik secara formal maupun non-formal, cara penyampaian yang dilakukan oleh pustakawan maupun staff perpustakaan, baik secara perorangan maupun dalam sebuah kelompok.


Jadi, Pendidikan pemustaka/pemakai atau user education adalah suatu kegiatan dimana seorang pemustaka(pengunjung perpustakaan) atau pengguna perpustakaan untuk pertama kalinya, diberikan sebuah pemahaman dan pengertian mengenai sumber-sumber perpustakaan, yang mana didalamnya termasuk pelayanan dan sumber informasi yang saling terkait, serta diajarkan tentang bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber yang ada di perpustakaan.


Dengan begitu, diharapkan pemustaka atau pengguna tersebut mampu menggunakan perpustakaan dengan baik, dan dapat membantu pemustaka dalam melakukan penelusuran secara cepat, tepat dan efisien.


Dalam pelaksanaannya, pendidikan pemustaka di perpustakaan secara umum terdapat beberapa tingkatan. Pendidikan pemustaka dilaksanakan dengan beberapa tahap tingkatan, yakni:


1. Library Orientation

Library orientation merupakan tingkatan pertama dan pendidikan pemustaka, dengan mengenalkan orientasi dasar perpustakaan. Pemustaka akan dikenalkan dengan hal dasar seperti letak ruangan layanan, kamar mandi, kantin, jam layanan, prosedur peminjaman-pengembalian, pendaftaran anggota dan kontak perpustakaan. Di perpustakaan umum, library orientation ini sangat penting, terlebih untuk perpustakaan dengan gedung yang besar, beberapa pemustaka bisa jadi masih bingung dengan letak ruang, pintu masuk-keluar dan beberapa hal mendasar lainnya. 


2. Library Instruction

Pada tingkat Library Instruction, pemustaka sudah mulai familiar dengan perpustakaan. Pemustaka mulai diajarkan bagaimana melakukan penelusuran informasi secara mandiri dengan buku petunjuk, sistem temu kembali informasi. Di beberapa perpustakaan umum penelusuran informasi sudah tidak lagi menggunakan katalog kartu, tetapi sudah mulai menggunakan OPAC (Online Public Access Catalogue) sehingga, pencarian buku dapat lebih cepat dan lebih mudah.


3. Bibliographic Instruction

Tingkat Bibliographic Instruction, staff memberikan pendidikan pemustaka dengan intensif, seperti memberikan pengarahan informasi organisasi, tipe referensi untuk dokumentasi, cara pembuatan laporan penelitian dan lain sebagainya. Staff layanan seperti memberikan bimbingan atau pengajaran olah informasi yang telah didapatkan oleh pemustaka. 


Sebenarnya masih ada tingkatan yang lebih tinggi, sampai pada literasi informasi. Akan tetapi, secara umum, tingkatan pendidikan pemustaka sebagaimana 3 tingkatan tersebut.


Untuk pelaksanaannya, pendidikan pemustaka dilakukan secara formal maupun non-formal. Berbeda dengan perpustakaan perguruan tinggi maupun di perpustakaan sekolah yang melaksanakan pendidikan pemustaka secara terjadwal, pelaksanaan pendidikan pemustaka di perpustakaan umum dilakukan secara kondisional.


Pendidikan Pemustaka(User Education) Formal

Pendidikan pemustaka bisa dilakukan secara formal, yakni dengan memberikan panduan pada sekelompok kunjungan. Biasanya dilakukan secara terjadwal, mulai dari pemaparan materi tentang perpustakaan dan juga nantinya pemustaka akan diajak berkeliling perpustakaan atau wisata pustaka. Pemustaka secara langsung akan dikenalkan dengan ruang layanan, fasilitas, cara pencarian buku dan bagaimana cara peminjaman sampai pengembalian. 


Pendidikan Pemustaka(User Education) Non-Formal

Pendidikan pemustaka secara non formal dapat dilakukan secara kondisional, baik oleh perorangan maupun kelompok. Pemustaka secara spontan dapat langsung bertanya kepada staff layanan, dan staff layanan akan memberikan pengajaran kepada pemustaka.


Pelajaran bagi pemustaka yang baru pertama kali menginjakkan kaki di perpustakaan, bertanyalah kepada staff layanan jika baru pertama kali berkunjung dan butuh bantuan. Tidak semua staff layanan belajar tenang dunia koding  dan juga sandi morse, sehingga peka pada setiap tingkah laku pemustaka, sudah beberapa kali pemustaka datang, atau bahkan belum pernah sama sekali. Tanyakanlah bagaimana cara pencarian buku, bukan mengacak-acak di rak. Tanyakan berapa nomor panggil bukunya, dan staff akan membantu mengarahkan dimana letak buku.


Tujuan Pendidikan Pemustaka(User Education)

Tujuan pendidikan pemustaka atau user education di perpustakaan sendiri untuk apa? memang kegiatan tersebut penting banget ya? Nah disini Admin juga akan kasih tahu kepada kalian tentang tujuan kegiatan pendidikan pemakai atau user education sendiri itu untuk apa.


Menurut Lasa-HS, pendidikan pemustaka memiliki beberapa tujuan, yakni:

Memanfaatkan jasa informasi yang tersedia

Mengoptimalkan sarana dan fasilitas

Mencapai terwujudnya masyarakat informasi

Ikut berperan dalam proses pendidikan

Mengefektifkan dan mengefisiensikan pencarian informasi


Tujuan pendidikan pemustaka atau user education adalah agar seorang pemustaka dapat atau mampu menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien, alias jadi pemustaka yang baik, yang tahu tata tertib pada saat di perpustakaan.

Selain itu, juga agar pemustaka mampu untuk menemukan informasi yang di butuhkannya dengan secara cepat dan tepat. Seringkali seorang pemustaka mengalami kebingungan pada saat ingin mencari informasi yang dibutuhkan di perpustakaan. 


Nah, dengan diadakannya kegiatan pendidikan pemustaka  atau user education ini, seorang pemustaka dikasih tahu tentang bagaimana cara menelusur informasi secara cepat, tepat, dan efisien. Seperti mengenalkan tata cara menggunakan katalog, komputer dan media lainnya. Dan juga cara menggunakan e-resource sebagai sumber referensi.


Memperkenalkan kepada pemustaka tentang jenis-jenis koleksi yang ada di perpustakaan beserta ciri-cirinya. “Ternyata di perpustakaan itu isinya tidak hanya buku saja”, pasti itu adalah sebuah kalimat yang pemustaka ucapkan setelah mengetahui apa saja jenis koleksi di perpustakaan.


Dan yang hal yang terakhir yaitu, mengenalkan kepada pemustaka apa saja jenis layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Dengan adanya user education di harapkan pemustaka dapat termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan.


Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan pendidikan pemustaka  atau user education di dalam perpustakaan umum sangatlah penting adanya. Meskipun di Indonesia sendiri masih jarang sekali perpustakaan yang melakukan kegiatan pendidikan pemustaka ini. 


Kebanyakan kegiatan pendidikan pemustaka  atau user education hanya berlangsung di perpustakaan perguruan tinggi saja, semoga kedepannya nanti seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia bisa untuk melaksanakan kegiatan pendidikan pemustaka atau user education, agar perpustakaannya dapat dipergunakan dan dimanfaatkan dengan baik.


Sekian artikel argumen Admin, semoga informasi dan ilmunya bisa bermanfaat untuk kalian semua. Salam literasi


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel