Sejarah Klasifikasi Islam
Sunday, 12 April 2020
Sejarah Klasifikasi Islam
[1]Klasifikasi
adalah proses pengelompokkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas
yang tidak sama. Jadi klasifikasi islam adalah proses pengelompokan proses
pengelompokkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang
tidak sama berdasarkan subyek tentang ilmu-ilmu keislaman atau yang berhubungan
dengan islam.
[2]Sejarah
klasifikasi islam dimulai pada tahun 1979,
Ziauddin Sardar telah
menulis sebuah bagan klasifikasi
Islam yang berjudul
Islam: Outline of
a classification scheme.
Selanjutnya ia menyatakan bahwa
tujuan pembuatan bagan klasifikasi
Islam tersebut adalah untuk
mendorong perdebatan dan
diskusi bagan klasifikasi
kontemporer tentang Islam serta
membuat suatu model. Kegiatan tersebut
merupakan salah satu upaya
yang dilakukan Ziauddin
Sardar untuk menghasilkan bagan klasifikasi tentang
Islam yang bersumber
dari Ranganathan’s Colon Classification.
Selanjutnya, Sardar memaparkan masalah yang terkait dengan
pengelompokan subjek tentang Islam dalam tiga klasifikasi yaitu DDC, UDC dan
LC. Lebih
jauh dia menyatakan
bahwa masalah klasifikasi
untuk para sarjana muslim tidak
hanya bagaimana mengatur
buku di rak,
tetapi juga bagaimana mengorganisir pengetahuan
sehingga dapat ditransfer
secara sistematis ke generasi berikutnya. Sebagai solusi untuk
masalah ini, Sardar merekomendasikan beberapa
pemikiran. Pertama, pustakawan
dan ilmuwan muslim membutuhkan bagan informasi umum untuk
klasifikasi sumber daya
Islam di seluruh
dunia. Kedua, mereka juga membutuhkan
bagan yang lebih
khusus dalam bahasa lokal. Ketiga, bagan
yang lebih baru
akan membuka pemikiran
baru untuk suatu penelitian.
Prinsip pembagian kelas klasifikasi Islam ini dibagi berbeda dengan
DDC dan UDC, karena
kelas utama dikelompokan menjadi enam
belas dan hanya mencakup
bidang ilmu pengetahuan
keislaman. Bagan klasifikasi
Islam ini juga dilengkapi dengan tabel pembantu dan
indeks relatif yang mempunyai fungsi yang sama
dengan DDC dan
UDC. Stuktur pembagian
kelas klasifikasi Islam
ini dikelompokan sebagai berikut :
A. Pre-Main Classes
1.
Religion
2.
Pre-Judaic Religion
3.
Judaism
4.
Christianity
B. Main Classes
1.
Islam
2.
The Qur’an: Wahy
3.
Hadith
4. Phophet Muhammad: The Seerah
5.
Muslim Faith
6.
Philosophy
7.
Ibadah
8.
Politics
9.
Law
10.
Economics
11.
Education and Learning
12.
History and People
13.
Civilisation and Culture
14.
The Ummah
15. Human Behavioural Characteristics
16.
Contemporary Issues
C. Post-Classes
1.
Minority View
2.
Contemporary Philosophies
3.
Common Attributes
D. Auxiliary Schedules
1.
Time
2.
Geographical Subdivision
3.
Language
4.
Bibliographic Form Division
Pembagian taksonomi
keilmuan menurut Ziauddin Sardar yang dituangkan
dalam bagan Islam: Outline of a Classification
Scheme dalam sub faset Pre-Main Classes
belum mengakomodir seluruh
agama di dunia
seperti agama Hindu, Budha
dan sekte-sekte keagamaan.
Hal ini dikarenakan
Ziauddin Sardar berpedoman pada
ajaran agama Islam,
yaitu tentang uraian
agama yang diturunkan oleh Allah
SWT itu ada tiga, yaitu agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Ketiga agama
tersebut dikenal dengan
istilah agama samawi,
sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 135-136 dan Q.S
Al-Imran ayat 64.
[3]Akan tetapi dibuat juga sebuah adaptasi dan
perluasan notasi 297
DDC dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI
sebagai instansi Pembina yang bertanggung jawab menyediakan pedoman yang baku,
standar dan taat azas untuk
pengolahan semua jenis
bahan pustaka, termasuk
di dalamnya menyediakan pedoman
klasifikasi untuk agama Islam. Selain
itu, dibuatnya pedoman tersebut
adalah untuk mengatasi kelemahan
dan menyeragamkan penggunaan
penggunaan bagan klasifikasi dibidang
agama Islam di perpustakaan seluruh
Indonesia, serta untuk
memenuhi kebutuhan bangsa
Indonesia yang mayoritas agama
Islam.
Pedoman klasifikasi
Islam pertama kali
diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional adalah
―Klasifikasi Bahan Pustaka
tentang Indonesia Menurut
DDC oleh Soekarman dan
J.N.B Tairas”, diterbitkan
pada tahun 1993
dan menggunakan notasi 2X0.
Pada tahun 2005
Perpustakaan Nasional kembali menerbitkan pedoman
klasifikasi Islam dengan
judul “Klasifikasi Islam: Adaptasi
dan Perluasan Notasi
297 Dewey Decimal
Classification (DDC).
Berbeda dengan
edisi sebelumnya, notasi yang digunakan adalah 297. Penerbitan pedoman klasifikasi
Islam tersebut dilatarbelakangi oleh
perkembangan literatur
bidang agama khususnya
agama Islam cukup
besar. Selain itu,
dalam sistem klasifikasi persepuluhan
Dewey (edisi 22),
kelas agama Islam
menempati seksi (297) yang
kecil dan terbatas.
Dalam berbagai
kajian penggunaan klasifikasi persepuluhan Dewey
bidang agama Islam
notasinya dirasa kurang
memadai, terbukti dari segi
posisinya hanya menempati
suatu seksi, struktur
notasi kurang mencerminkan pengembangan
ilmu bidang agama
Islam maupun kelengkapan subjek. Pada tahun berikutnya, Perpustakaan Nasional
menyusun kembali Daftar Tajuk
Subjek Islam. Kedua pedoman
ini menjadi produk
yang dibakukan oleh Perpustakaan Nasional
dan Badan Standarisasi
Nasional (BSN) dan
diterbitkan pada tahun 2006 dengan judul ―Daftar Tajuk Subjek Islam dan
Klasifikasi Islam: 22 Universitas Indonesia Adaptasi dan
Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal
Classification”
Penyusunan bagan
klasifikasi Islam ini didasarkan pada
struktur yang ada dalam DDC. Bagan
ini terdiri dari
tiga bagian utama
yaitu bagan yang memuat
istilah-istilah subjek dalam
bidang kajian Islam
dengan disertai notasi dasar
dari 297–297.9, tabel-tabel dan indeks untuk membantu pemakai dalam
mencari notasi subjek. Dengan
berdasarkan prinsip persepuluhan seperti DDC, dalam menyusun bagan klasifikasi,
Namun bagan klasifikasi
Islam ini membagi
seksi menjadi sepuluh kelas
sub seksi, dan
dari sepuluh kelas
sub seksi dibagi
lagi menjadi sepuluh sub-sub
seksi kelas, dan seterusnya. Sepuluh kelas seksi tersebut adalah sebagai
berikut:
297 Islam Umum
297.1 Al-Qur‘an dan Ilmu yang berkaitan
297.2 Hadis dan ilmu yang berkaitan
297.3 Aqaid dan ilmu yang berkaitan
297.4 Fiqih
297.5 Ahlak dan Tasawuf
297.6 Sosial dan Budaya
297.7 Filsafat dan perkembangan
297.8 Aliran dan Sekte
297.9 Sejarah Islam dan Biografi
Penggunaan tabel dalam
bagan klasifikasi Islam ini terdiri dari enam tabel, yaitu tabel
subdivisi standar (tabel
1) , tabel
wilayah (tabel 2),
tabel sub divisi kesusastraan (tabel
3), tabel sub
divisi bahasa (tabel
4), tabel 5
etnik dan kelompok bangsa
(tabel 5) dan
tabel bahasa (tabel
6). Indeks di
dalam bagan ini juga mengunakan indeks relatif, yaitu
berusaha mengumpulan aspek-aspek subjek berkaitan.
[1] Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Gramedia: Pustaka Utama.
[3] Kailani Er, Muh (Penyunting). (2006). Daftar tajuk subjek
Islam dan klasifikasi Islam: Adaptasi
dan perluasan notasi 297 Dewey
Decimal Classification (DDC).
Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I